" Terima kasih sudah berkunjung ke blog sederhana ini dan sebagai ungkapan terima kasih, kami akan berikan 1 e-book mengenai usaha gratis untuk anda. Silahkan unduh disini atau disini "
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang
Dalam teori evolusi dikatakan bahwa
makhluk yang mula-mula adalah sangat sederhana tingkatnya, yang bersel tunggal
dan hidup dari bahan anorganis sehingga tergolong tumbuhan. Dari golongan
tumbuhan itu, sebagian berubah menjadi hewan, yang selanjutnya berevolusi
menjadi makhluk yang beraneka ragam seperti kehidupan masa kini.
Pada era Proterezoik, makhluk pertama itu mengalami evolusi menjadi makhluk
bersel tunggal (Bakteri, Alga dan Protozoa).
Pada era Proterezoik, dalam
periode Kambarium muncul Trilobita, Brachiopoda; dalam periode Ordo-vici muncul hewan Cephalopoda dan
ikan; dalam periode Silux muncul
hewan Scorpio, Crinoidea, dan Karang; pada periode Devon muncul ikan, permulaan
hutan, dan Amphibia; pada periode Karbon
bawah muncul tumbuhan kormofita dan pada periode Karbon atas muncul Reptilia dan Insekta pertama; dan periode Perm muncul beberapa jenis Reptilia.
Pada era Mesozoik dalam periode Trias muncul bangsa Dinosaurus; dalam
periode Yura mulai muncul burung pertama,
dalam periode Kreta merupakan titik
puncak Reptilia, muncul Anthofia. Pada era Cenozoik,
dalam periode Tersier muncul manusia
primitif dan hewan mamalia lainnya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Pengertian
Biosfer adalah bagian luar dari planet
Bumi, mencakup udara, daratan, dan air, yang memungkinkan kehidupan dan proses biotik berlangsung. Dalam pengertian luas menurut geofisiologi, biosfer adalah sistem ekologis
global yang menyatukan seluruh makhluk hidup dan hubungan antarmereka, termasuk
interaksinya dengan unsur litosfer (batuan), hidrosfer (air), dan atmosfer (udara) Bumi. Bumi hingga sekarang adalah satu-satunya tempat yang diketahui yang mendukung
kehidupan. Biosfer dianggap telah berlangsung selama sekitar 3,5 miliar tahun
dari 4,5 miliar tahun usia Bumi.
Seluruh
ekosistem di dunia disebut biosfer. Dalam biosfer, setiap makhluk hidup
menempati lingkungan yang cocok untuk hidupnya. Lingkungan atau tempat yang
cocok untuk kehidupannya disebut habitat. Dalam biologi kita
sering membedakan istilah habitat untuk makhluk hidup mikro, seperti jamur dan
bakteri, yaitu disebut substrat.
Dua
spesies makhluk hidup dapat menempati habitat yang sama, tetapi tetap memiliki relung
(nisia) berbeda. Nisia adalah status fungsional suatu organisme dalam
ekosistem. Dalam nisianya, organisme tersebut dapat berperan aktif, sedangkan
organisme lain yang sama habitatnya tidak dapat berperan aktif. Sebagai contoh
marilah kita lihat pembagian nisia di hutan hujan tropis.
Suatu
benda dinyatakan hidup atau maklhuk hidup jika memiliki ciri-ciri :
1.
Melakukan pertukaran zat atau metabolisme; artinya adanya
zat yang masuk dan keluar.
2.
Tumbuh; artinya bertambah besar karena pertambahn dalam
dan bergerak.
3.
Melakukan reproduksi atau berkembang biak.
4.
Memiliki irritabilitas atau kepekaan terhadap rangsangan
dan memberikan reaksi terhadap rangsangan itu.
5.
Memilki kemampuan mengadakan adaptasi terhadap lingkun
rangsangan itu.
Ø Biosfer Sebagai Struktur Lapisan Bumi
(Pengertian Biosfer Sebagai Struktur Lapisan Bumi) – Biosfer merupakan sistem kehidupan paling
besar karena terdiri dari gabungan ekosistem yang ada di planet bumi.
Sistem ini mencakup semua mahluk hidup yang berinteraksi dengan lingkungannya
sebagai kesatuan.
Secara entimologi, biosfer berasal dari dua kata,
yaitu bio yang berarti hidup dan sphere yang berarti lapisan.
Dengan demikian dapat diartikan biosfer adalah
lapisan tempat tinggal mahluk hidup.
Ø Peta
Lokasi Cagar Biosfer di Indonesia
Secara
biogeografi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi menjadi 7
biogeografi utama, yaitu :
1.
Sumatera.
2.
Jawa dan Bali.
3.
Kalimantan.
4.
Nusa Tenggara termasuk
Pulau Wetar.
5.
Sulawesi.
6.
Maluku.
7.
Papua termasuk Pulau Kai
dan Aru.
Cagar Biosfer adalah situs
yang ditunjuk oleh berbagai negara melalui kerjasama program MAB-UNESCO untuk
mempromosikan konservasi keanekaragaman hayati dan pembangunan berkelanjutan,
berdasarkan pada upaya masyarakat lokal dan ilmu pengetahuan yang handal.
Sebagai kawasan yang menggambarkan keselarasan hubungan antara pembangunan
ekonomi, pemberdayaan masyarakat dan perlindungan lingkungan, melalui kemitraan
antara manusia dan alam. Usulan penetapan cagar biosfer diajukan oleh
pemerintah nasional. Setiap calon cagar harus memenuhi kriteria tertentu dan
sesuai dengan persyaratan minimum sebelum dimasukan kedalam jaringan dunia.
Indonesia mempunyai 7
cagar biosfer antara lain sebagai berikut :
1.
Cagar Biosfer Pulau Siberut
ditunjuk tahun 1981 dengan area inti Taman Nasional Siberut seluas 190.500 ha
yang ditetapkan pada tahun 1993.
2.
Cagar Biosfer Gunung Leuser
ditunjuk tahun 1981 dengan area inti Taman Nasional Gunung Leuser seluas
792.675 ha yang ditetapkan pada tahun 1980.
3.
Cagar Biosfer Tanjung Puting
ditunjuk tahun 1977 dengan area inti Taman Nasional Tanjung Puting seluas
415.040 ha yang ditetapkan pada tahun 1982.
4.
Cagar Biosfer Cibodas
ditunjuk tahun 1977 dengan area inti Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
seluas 15.196 ha yang ditetapkan pada tahun 1980.
5.
Cagar Biosfer Lore Lindu
ditunjuk tahun 1977 dengan area inti Taman Nasional Lore Lindu seluas 229.000
ha yang ditetapkan pada tahun 1993.
6.
Cagar Biosfer Komodo
dtunjuk pada tahun 1977 dengan area inti Taman Nasional Komodo seluas 173.300
ha yang ditetapkan pada tahun 1990. Pada tahun 1989 Kawasan Komodo juga dideklarasikan
sebagai Situs Warisan Dunia (World Heritage Site).
7.
Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu,
Riau (sedang diusulkan) adalah cagar biosfer hasil kerjasama antara LIPI,
Departemen Kehutanan(BBKSDA, Riau), Pemerintah Daerah Provinsi Riau,dan sektor
swasta(Sinar Mas Forestry). Keunikan dari ekosistem cagar biosfer Giam Siak
adalah banyak ditemukan sumber mata air yang sangat penting untuk menjaga keseimbangan
volume air pada area cagar biosfer bersangkutan.
Sebelum
makhluk hidup muncul dipermukaan Bumi, yang ada hanya bakal biosfer, yaitu
lingkungan fisis saja. Oleh karena itu, timbullah pertanyaan darimana dan
bagaaimana makhluk hidup itu menghuni dibumi? Untuk menjawab pertanyaan itu
terdapat berbagai teori, yaitu antara lain :
1. Teori Cosmozoa, yang menyatakan bahawa
makhluk hidup datang dibumi dari bagian luar lain alam semesta ini. Diprediksi
bahwa suatu benda berat telah menyebarkan benda hidup itu merupakan suatu
partikel-partikel kecil.
2. Teori Pfluger, yang menyatakan bahwa Bumi
berasal dari suatu materi yang sangat panas, kemudian dari bahan itu mengandung
karbon dan notrogen terbentuk senyawa Cyanogen (CN).
3. Teori Moore, yang menyatakan bahwa hidup
dapat muncul dari kondisi yang cocok dari bahan anorganik pada saat Bumi
mengalami pendinginan melalui suatu proses yang kompleks dalam larutan yang
labil.
4. Teori Allen, yang menytakam bahwa pada
saat keadaan Bumi seperti keadaan sekarang, beberapa reaksi terjadi yaitu
energi yang datang dari sinar Matahari diserap oleh zat besi yang lembab dan
menimbulkan pengaturan atom dari materi-materi.
5. Teori Transendemental, atau ari ciptaan
yang merupakan jawaban secara religi bahwa benda hidup itu diciptakan
oleh Super Nature atau Tuhan Yang Mahakuasa diluar jangkauan Sains.
6. Konsep atau Teori Modern, beberapa ahli
Ilmu Alamiah dari Aristoteles samapai beberapa abad kemudian berpendapat bahwa
berdasarkan pengalamannya, benda-benda hidup itu mungkin dapat timbul dari
benda-benda tak hidup. Pada abad ke-17 Fransisco Redi menyatakan bahwa daging
yang dibebaskan dari opencemaran lalat tidak menghasilkan ulat. Terdapat banyak
bukti bahwa 2000 juta tahun lalu keadaan permukaan Bumi sangat berbeda dengan
keadaam bmi sekarang. Pada saat sebelum ada tumbuhan dan hewan, udara
(atmosfer) terutama terdiri dari gas metan, amonia, uap air, dan gas hidrogen
serta unsur oksigen, nitrigen yang sangat reaktif, yang bersenyawa sebagai
oksidasi nutrida.
2.2.
Makhluk Hidup
Definisi makhluk hidup dalam
biologi dan ekologi organisme
(bahasa Yunani: organon yang berarti alat) adalah kumpulan molekul-molekul yang saling memengaruhi sedemikian sehingga
berfungsi secara stabil dan memiliki sifat hidup.
Istilah
organisme kompleks mengacu pada
organisme yang memiliki lebih dari satu sel. nama lainya yag sering
disebut selain organisme adalah makhluk
hidup Organisme terdiri dari manusia ,tumbuhan, hewan, serta mikro
organisme.
Arti hidup dalam islam dapat diambil dari kata hayat
yang berasal dari kata hidayah yang berarti hidup. Adapun makhluk hidup antara lain terdiri dari :
manusia, jin, malaikat, setan, huwan, dan tumbuh – tumbuhan dan benda alam.
Berbeda dengan makhluk lain manusia memiliki tujuan hidup yang ditetapkan lebih
terperinci oleh ALLAH SWT didalam suatu pedoman hidup.
Makhluk hidup yang ada
dipermukaan bumi beraneka ragam, tetapi secara garis besar Darwin mengemukakan
hukum seleksi alam sebagai penyebab evolusi yaitu :
1. Semua makhluk berjuang
untuk hidup
2. Yang lestari ialah
yang paling kuat.
2.3. Ciri-Ciri Makhluk Hidup
Mengapa batu disebut makhluk tak hidup, sedangkan
pohon disebut makhluk hidup? Ingatkah kamu bahwa hanya makhluk hidup yang
mempunyai ciri-ciri hidup. Ciri-ciri hidup tersebut adalah bernapas, bergerak,
makan, mengeluarkan zat sisa, tumbuh, berkembangbiak, peka terhadap rangsang
dan beradaptasi.
●Bernapas
Ciri utama makhluk dikatakan hidup yaitu bernapas.
Ketika bernapas makhluk hidup menghirup oksigen (O2) dan menghembuskan karbon
dioksida (CO2). Oksigen diperlukan untuk proses oksidasi zat makanan yang
menghasilkan energi dan karbon dioksida. Energi berguna untuk menjalankan
kegiatan hidup.
Reaksi oksidasinya sebagai berikut :
Zat makanan + oksigen —> energi + uap air + karbon dioksida.
Zat makanan + oksigen —> energi + uap air + karbon dioksida.
●Bergerak
Ada dua macam gerak yaitu gerak aktif dan gerak pasif.
Gerak aktif adalah gerak berpindah tempat misalnya dengan kaki, sayap dan
sirip. Gerak pasif misalnya ditunjukkan oleh tumbuhan. Tumbuhan tidak dapat
berpindah tempat, tetapi menggerakkan sebagaian tubuhnya.
Contohnya gerak daun menguncup, gerak batang menghadap
cahaya, gerak akar mendekati sumber air serta gerak mekarnya bunga.
●Peka terhadap Rangsang
Makhluk hidup peka terhadap perubahan yang terjadi
disekitarnya. Alat pengenal lingkungan pada manusia dan hewan berupa indra.
Indra peka terhadap rangsang. Rangsang dapat berupa cahaya, bunyi, bau, rasa
atau sentuhan. Dengan adanya indra yang peka terhadap rangsang-rangsang
tersebut, manusia dan hewan mempunyai kemampuan melihat, mendengar, mencium,
mengecap rasa dan menyentuh/meraba.
Tumbuhan tidak mempunyai alat indra, tetapi peka
terhadap rangsang. Misalnya tumbuhan putri malu menguncupkan daunnya jika
disentuh dan pertumbuhan batang kearah cahaya matahari.
● Makan
● Makan
Makanan diperlukan oleh makhluk hidup sebagai sumber
energi, untuk pertumbuhan dan mengganti sel-sel yang rusak. Tumbuhan hijau
memperoleh makanan dengan memproduksi sendiri. Tumbuhan hijau sebagai produsen
mengolah zat-zat anorganik menjadi zat organic melaluiprosesfotosintesis.
Fotosintesis adalah proses pembuatan makanan oleh tumbuhan hijau dengan bantuan cahaya.
Fotosintesis adalah proses pembuatan makanan oleh tumbuhan hijau dengan bantuan cahaya.
Tumbuhan tak berhijau daun, hewan dan manusia tidak
dapat membuat makanan sendiri. Mereka memanfaatkan makanan dari hasil
fotosintesis tumbuhan hijau dan sumber lain dari hewan dan alam.
● Mengeluarkan
Zat Sisa
1. Bernafas
Dalam proses penyerapan makanan, terbentuklah zat sisa
yang merupakan zat yang tidak terserap oleh tubuh. Zat-zat itu disebut zat sisa
oksidasi biologis, misalnya air dan karbon dioksida.Berdasarkan aktivitas tubuh
dan hasilnya, pengeluaran zat-zat sisa dibedakan atas :
Ekskresi,Respirasi,Defekasi.
2. Ekskresi
Ekskresi Merupakan pengeluaran zat-zat sisa yang dilakukan
oleh kulit dan ginjal. Kulit akan mengeluarkan zat sisa yang dinamakan keringat
karena adanya kelenjar keringat di bawah kulit. Ginjal akan menyaring darah dan
mengeluarkan zat sisa yang disebut urine
3. Respirasi
Respirasi merupakan pengeluaran CO2 sebagai zat sisa proses
respirasi yang dikeluarkan melalui hidung.
4. Defekasi
Defekasi merupakan
pengeluaran zat sisa pencernaan makanan yang berupa tinja (feses) melalui anus.
5. Tumbuh
Makhluk hidup mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
Pertumbuhan meliputi perubahan ukuran tubuh, yaitu luas, tinggi dan berat.
Perkembangan adalah perubahan menjadi dewasa.
6. BerkembangBiak
Makhluk hidup berkembang biak untuk menghasilkan
keturunan. Cara perkembangbiakan makhluk hidup berbeda-beda. Hewan berkembang
biak antara lain dengan melahirkan, bertelur, bertelur-melahirkan, bertunas,
fragmentasi atau membelah diri. Tumbuhan berkembang biak secara alami dan
buatan.
Perkembangbiakan alami pada tumbuhan yaitu dengan biji (kawin) dan dengan tidak kawin, misalnya membelah diri, spora, tunas, umbi, geragih dan akar tinggal. Perkembangbikan tumbuhan secara buatan, misalnya stek, cangkok, runduk dan kultur jaringan.
Perkembangbiakan alami pada tumbuhan yaitu dengan biji (kawin) dan dengan tidak kawin, misalnya membelah diri, spora, tunas, umbi, geragih dan akar tinggal. Perkembangbikan tumbuhan secara buatan, misalnya stek, cangkok, runduk dan kultur jaringan.
2.4. Pengertian Klasifikasi Makhluk Hidup
Klasifikasi adalah pengelompokan
makhluk hidup dalam takson melalui
pencarian keseragaman atau persamaan dalam keanekaragaman. Makhluk hidup yang
diklasifikasikan dalam satu kelompok atau takson tertentu memiliki
persamaan-persamaan sifat dan/atau ciri-ciri. Demikian pula sebaliknya, makhluk
hidup dalam kelompok atau takson yang berbeda akan memiliki perbedaan-perbedaan
sifat dan/atau ciri-ciri.
Coba
kalian bayangkan jika makhluk hidup di alam ini tidak diklasifikasikan. Apakah
kalian dapat membedakan kelompok hewan dan tumbuhan dengan
mudah? Bagaimana caranya jika kalian ingin mengelompokkan hewan dan
tumbuhan yang ada di sekitar kalian? Dari mana memulainya?
2.5. Tujuan dan
Manfaat Klasifikasi Makhluk Hidup
Tiap-tiap
makhluk hidup mempunyai keanekaragaman bentuk, ukuran, warna, kebiasaan hidup,
tempat hidup, dan tingkah laku yang berbeda-beda. Dengan adanya begitu banyak
keanekaragaman makhluk hidup, perlu dicari cara yang tepat untuk
mempelajarinya. Caranya adalah dengan pengelompokan makhluk hidup atau klasifikasi makhluk hidup.
Dapat
dikatakan bahwa klasifikasi makhluk hidup
bertujuan untuk menyederhanakan objek studi. Penyederhanaan objek studi sangat
membantu dalam mengenali atau mempelajari makhluk hidup yang begitu banyak dan
beraneka ragam sifat serta ciri-cirinya.
Manfaat klasifikasi
adalah untuk mengetahui jenis-jenis makhluk hidup dan hubungan antarmakhluk
hidup sehingga menjadi lebih mudah diketahui kekerabatan antarmakhluk hidup
yang beraneka ragam.
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Biosfer adalah bagian luar dari planet
Bumi, mencakup udara, daratan, dan air, yang memungkinkan kehidupan dan proses biotik berlangsung.
Definisi makhluk hidup dalam
biologi dan ekologi organisme
(bahasa Yunani: organon yang berarti alat) adalah kumpulan molekul-molekul yang saling memengaruhi sedemikian sehingga
berfungsi secara stabil dan memiliki sifat hidup.
Klasifikasi adalah pengelompokan
makhluk hidup dalam takson melalui
pencarian keseragaman atau persamaan dalam keanekaragaman. Makhluk hidup yang
diklasifikasikan dalam satu kelompok atau takson tertentu memiliki persamaan-persamaan
sifat dan/atau ciri-ciri. Demikian pula sebaliknya, makhluk hidup dalam
kelompok atau takson yang berbeda akan memiliki perbedaan-perbedaan sifat
dan/atau ciri-ciri.
3.2. Saran
Dapat
dikatakan bahwa klasifikasi makhluk hidup
bertujuan untuk menyederhanakan objek studi. Penyederhanaan objek studi sangat
membantu dalam mengenali atau mempelajari makhluk hidup yang begitu banyak dan
beraneka ragam sifat serta ciri-cirinya.
DAFTAR PUSTAKA
Jasin, Drs.
Maskoeri, dan kawan-kawan.1987.Ilmu Alamiah Dasar,.Rajawali Pers. Jakarata.
0 Response to "MAKALAH BIOLOGI biosfer dan Makhluk Hidup"
Post a Comment